Translate

Jumat, 04 Maret 2016

Kapitalis


Kapitalis: kaum pemodal, modal, bisnis, dagang, pengusaha, perusahaan.

Cukup menggambarkan definisi singkatnya? Iya, kapitalis berasal dari kaum pedagang, kemudian menjadi pengusaha dan ketika revolusi industri; penemuan mesin uap, cetak dan perkembangan teknologi makin memacu membesarnya mereka menjadi raksasa.

Kapitalis percaya kepemilikan privat adalah sebuah keniscayaan demi kesejahteraan manusia.

Seperti apa kapitalis?

Kapitalis tidak memiliki kewarganegaraan dan mereka juga bukan negara. Mereka bisa memiliki kantor pusat di sebuah negara industri maju, sekaligus kaki mereka berada jauh di bagian lain dunia, di negara dunia ke-3.

Tapi itupun saat ini hanya perumpamaan, saat ini di era modern kapitalis bisa berada dan datang dari mana saja. Selama ia sosok dengan modal yang menggurita.

Kapitalis bukanlah ideologi. Satu hal yang jelas mereka incar tak lain: profit (keuntungan). Sebesar mungkin adanya kemungkinan untuk merugi dan biaya produksi yang dibutuhkan akan mereka tekan, demi profit.

Di mana ada keuntungan, di mana ada sumber daya untuk dihisap. Kapitalis akan datang dan bercokol.

Globalisasi

Dengan berkembangnya teknologi transportasi dan komunikasi maka semakin memudahkan perdagangan. Seseorang dan barang pada satu hari yang sama bisa berada di negara atau wilayah lain di belahan dunia.

Semangat neo imperialisme kembali menggelora. Namun kali ini penekanan utamanya adalah: gold (profit dan sumber daya)

Manakala berbicara sumber daya tidak hanya tentang sumber daya alam yang tersebar banyak di bagian negara dunia ke-3. Sumber daya juga tentang harga buruh atau tenaga kerja di negara miskin atau berkembang tersebut. Semakin upah bisa ditekan, semakin profit bisa dimaksimalkan. Terlebih kapitalis selalu bisa mengancam, bahwa mereka memiliki mesin-mesin yang bisa optimal membantu mereka dan dapat hengkang kapan saja dari suatu negara jika dirasakan oleh mereka situasinya tak lagi menguntungkan mereka.

"Negara pada akhirnya takluk oleh kuasa modal"

Pasar dan Perdagangan Bebas

Merupakan bentuk nyata kekinian dari kebrutalan sebuah sistem ekonomi. Sistem ini memungkinkan kapitalis untuk bercokol dan berbisnis di mana saja dengan menggunakan dalih kompetisi.

Alih-alih sebuah kompetisi, manakala sebuah kompetitor tidak mampu dalam bersaing maka mereka akan otomatis tergeser.

Sistim ini akan menekan dan menyingkirkan peran negara dalam intervensi perekonomian. Sementara negara masih memiliki tujuan memperhatikan kesejahteraan warganya melalui fungsi regulasi. Maka kapitalis melalui organisasi perdagangan mereka (WTO) membuat sebuah perjanjian internasional yang mengikat dan memaksa negara pesertanya untuk menyesuaikan peraturan dalam negeri atas dan demi keuntungan kaum pemodal.

Organisasi Perdagangan Dunia

World Trade Organization (WTO): Kumpulan akumulasi modal yang berkumpul dan bersepakat menjadi gurita raksasa yang mencengkram perekonomian dunia.

Bahkan dalam teori hubungan dan hukum internasional, besar kekuasaan dari WTO cukup menggoyang sebuah negara agar patuh pada tiap hasil dan ketentuan dari perjanjian internasional yang mereka putuskan secara tertutup.

WTO bersama organisasi pendukungnya semacam World Bank (Bank Dunia) dan IMF (International Monetary Fund/ Dana Moneter Internasional) bahu membahu menekuk lutut negara dunia ke-3 di mana sumber daya berada agar mematuhi dan memaklumkan penghisapan oleh kapitalis.

Kejahatan kapitalisme pada kemanusiaan

Kebanyakan ahli ekonomi akan berpendapat bahwa kapitalis merupakan sebuah sistem tersukses dan mampu bertahan hingga saat ini menaikan tingkat kesejahteraan hidup manusia.

Saya dan segenap mereka yang menyadari dan merasakan dampak penghisapan dari kapitalis akan menolak pernyataan tersebut secara khusus pada poin mensejahterakan.

Kita kembali pada tujuan dari kapitalis: profit. Demi keuntungan mereka akan memotong semua resiko kerugian: tenaga kerja murah, sistim kontrak, out sourching bahkan di berbagai tempat mereka tidak mempedulikan batasan umur dan tutup mata akan keberadaan pekerja anak.

Kapitalis tak peduli dengan kerusakan alam. Mereka akan mengupah pemerintah setempat agar menyelesaikan urusan dampak kerusakan lingkungan yang dihasilkan korporasi. Perusahaan membentuk Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai upaya menutup dan mengalihkan pandangan publik pada dosa mereka terhadap alam sekitar pabrik mereka beroperasi.

Kapitalis akan membuat ketergantungan melalui konsumsi dan hutang bagi negara atau perorangan.

Kapitalis membuat manusia teralienasi dari makna kehidupan. Bekerja dan terus kerja demi profit para korporat. Sehingga melupakan kedirian dan fungsinya sebagai manusia.

Pada praktiknya kapitalis mampu menggerakkan negara untuk menggunakan alatnya sebagai upaya melindungi kelanggengan mereka. Tentara dan polisi akan bergerak memberangus kegiatan warganya sendiri jika dirasa akan menghambat masuknya para pemodal.

============================

Pada akhirnya tulisan ini masih sangat jauh sempurna dan menyeluruh untuk menjabarkan tentang kapitalis. Dibutuhkan perbaikan, masukan dan juga penambahan materi kedepannya.

Harapan utama penulis adalah agar kita semua mengeksplorasi bahaya kapitalisme global dan bersama-sama terus berupaya mencari ruang dan cara kreatif untuk bisa menahan lajunya dalam menindas secara langsung.

Cheers!

Penulis: @anakkopi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar