Jangkrik! Demikian Saya membuka tulisan ini. Sedikit kesal dikarenakan draft sebelumnya terhapus dan kontennya ternyata belum di-save. Yha, maka kita harus ulang segala yang pernah dituliskan. Tadinya awal memang mau bahas sebab ikutan #MaretMenulis dan kenapa juga menggunakan tema personal. Tema personal yang saya pilih persis dengan judul tulisan ini, namun niat awalnya adalah "Anarchy For Dummies" dengan versi Indonesianya: Anarki Untuk Pemula. Namun, dikarenakan setiap dari kita adalah pemula. Maka tema lainnya adalah: Anarki Tuk Semua.
========================================================================
Anarki: Kekacauan, kerusuhan, pengrusakan, kejahatan, kekerasan, kejam, sadis, tidak normal, brengsek, berandalan, preman, dst. Demikian kita memahaminya dan awal mengenalnya dari media massa dan orang-orang ternama. Salah? Sampeyan yang memutuskan setelah menyelesaikan membaca tulisan ini atau nanti.
Kemudian,
Anarki, berdasarkan pembedahan asal bahasa Yunani-nya; A adalah Tanpa, Narchos adalah Komando (pemimpin). Jadi Anarki: Tanpa Pemimpin. Demikian sebagaimana senantiasa ditafsirkan pada banyak jurnal ilmiah dari banyak pemikir atau petua baik ia adalah seorang penganut atau non penganut. Penjabaran panjang lebar terkait apa dan arti dari kata ini bisa ditemukan melalui gugling. Silakan pergunakan kata kunci berikut untuk mempelajari secara filsafat, gerakan dan bentuk: Proudhon, Bakunin, Emma Goldman, Kropotkin, Enrico Malatesta, dll. Mereka adalah orang - orang yang dianggap signifikan. Atau paling mager bisa cek sejarahnya di Wiki, itu cukup kok. Yang penting adala~
Kenapa Anarki?
Karena Anarki tentang manusia dan segala; Anarki adalah kita
Huruf A yang dilingkari ini menjadi pemikiran sepanjang jaman. Sepanjang peradaban kemanusiaan. Setidaknya ketika manusia mulai berpikir tentang hakikat kehidupan -- Kemerdekaan dan kebebasan. Dari mulai para pemikir di Timur, yunani dan Romawi sampai para penganut taoisme. Semua mencari jalan. Semua mempertanyakan:
Bagaimana dunia tanpa pimpinan?
Tanpa penjajahan?
Tanpa tingkatan?
Tanpa pemerintahan?
Tanpa negara; Utopia
Cukup. Biarkan pikiranmu mengembara dan mencari, memang sepantasnya demikian. Kau akan menemukan kesimpulanmu sendiri. Sebagaimana aku (untuk saat ini) telah menemukan definisi tentang Anarkiku. Kita memang memulai dari individu. Para individu yang merindu. Rindu akan kebebasan. Maka;
Anarkiku adalah Tanpa Tiran
Demikian kita memulai perjalanan. Tapi kawan, ingatlah jangan percaya segala yang mereka tuliskan, para pemikir itu. Lepaskan segala keputusan dan pencarian dari penjara pemikiran, tanpa idola. Juga termasuk padaku, pada tulisan ini. Temukan lebih banyak, pertimbangkan, tanpa idola, tanpa pengkultusan. Temukan sendiri kebebasanmu.
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world...
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
Imagine - John Lennon
*
Tulisan pertama dari rangkaian. Selanjutnya akan acak juga, diupayakan dari dasar dan mengalir saja. Sesederhana yang dibisa. Kalau terlalu serius nanti dibilang kurang piknik. kalau disuruh piknik saya malas, coba kalau dibayari dan ditemani. wk.
Ditulis Oleh: @anakkopi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar